Arcadia nyaris pensiun setelah gagal di RRQ

2 min read

Musim terburuk Arcadia diungkap. Arcadia kini dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di scene Mobile Legends. Setelah berhasil membawa Selangor Red Giants juara MPL MY dan MSC 2024, sang pelatih kini diakui Angkaraja

Namun, perjuangan dan pengorbanan Arcadia di scene kompetitif begitu besar. Kariernya begitu panjang sampai akhirnya mencapai titik puncak saat ini.

Arcadia bahkan sempat berpetualang di Indonesia bersama RRQ di season 10 dan 11. Pada musim perdananya ia membawa tim ke grand final tapi kalah dari ONIC Esports.

Mobile Legends, MLBB, Arcadia, SRG juara MSC 2024
Kredit: Angkaraja

Sempat tampil di M4, tapi RRQ gugur di peringkat ketiga karena kalah dari ECHO. Tapi, hal tak biasa terjadi.

Di tengah season 11, Arcadia tiba-tiba difarewell oleh tim bersama Fiel. Ketika itu tim mengangkat Nasi Uduk sebagai pelatih.

Namun, kesabaran berbuah hasil. Bergabung di SRG sejak season 12, dia berproses dan kini sukses menjadi pelatih yang memberikan prize pool tertinggi sepanjang sejarah MLBB kepada SRG.

Musim terburuk Arcadia sepanjang karier

Pada sebuah unggahan Instagramnya, Arcadia menceritakan perjuangan karier sejak awal. Tapi yang menarik untuk disorot adalah bagaimana dia nyaris pensiun setelah gagal di RRQ.

Sang pelatih merasakan momen yang sangat buruk di akhir perjalanannya bersama RRQ. Dia juga mengaku mengidap penyakin ginjal kronis yang mana harus rutin diperiksa.

Team RRQ, RRQ Arcadia, Arcadia, RRQ Clayy, RRQ Fiel, MLBB, Mobile Legends
Kredit: Angkaraja

“Musim saya terpotong di tengah (bersama RRQ) karena situasi yang sulit. Setelah tugas di RRQ, saya seperti berada di persimpangan jalan. Saya benar-benar memikirkan untuk keluar dari esports dan mencari pekerjaan yang lebih stabil,” katanya.

“Saya sudah tak muda lagi dan umur saya membuat tanggung jawab akan lebih besar. Sebagai orang yang berjuang untuk melawan penyakit ginjal kronis (Merupakan poin terendah dalam hidup saya ketika didiagnosis ini pada 2014, tapi itu adalah cerita di masa itu), ketidakstabilan pemasukan di esports sangat mengkhawatirkan.”

“Sebelum ke esports, saya punya karier di bidang IT. Saya merasa inilah waktunya kembali ke sana. Saya bahkan nyaris menerima sebuah pekerjaan perusahaan sebelum SRG mengontak untuk menawarkan posisi sebagai pelatih.”

Mobile Legends, MLBB, M4
Kredit: Angkaraja

“Seperti pengalaman pertama melatih di luar negeri, masih banyak kegalauan dari diri ini. Pengalaman saya sebelumnya membuat saya ragu pada diri sendiri dan skill sebagai pelatih. Tapi setelah sebulan komunikasi dengan SRG, mereka berhasil meyakinkan saya dan saya pun kembali melanjutkan karier esports,” papar dia.

Keputusan Arcadia terbukti tepat. Akhirnya sang pelatih membuktikan diri bahkan mampu menjadi yang terbaik di luar region Indonesia dan PH itu sendiri.

Sumber Artikel : costasmeraldaclassicmusicfestival.com

You May Also Like

More From Author